Mengecap Inderaku

kcamara.files.wordpress.com

Jika sedihmu tak lagi bisa didengarnya.
Jangan membenciku, aku tak pernah mengambil bagianmu.

Jika kini kau kehilangan rasa nyaman.
Jangan pula membenciku, bukan aku yang membuatnya berbalik badan darimu.

Jika bahagiamu tak lagi utuh.
Jangan mencaciku, aku tak pernah merebut apa yang sudah dan akan menjadi milikmu.

Jika kau merasa tinggal separuh.
Jangan pula memandang sinis padaku, bukan aku yang mengambil seribu langkahnya untuk bisa berada dihadapanku. 

Jangan buang cacianmu pada hal yang kau kira perebut senyum diwajahmu.
Jika dia akhirnya bersamaku, jangan kau anggap aku sedang tertawa dalam kesendirianmu. 
Jika akhirnya kita yang dimaksudnya adalah bukan kamu, jangan kau anggap aku sedang menari-nari dalam panggung sunyi tak berpenonton punyamu. 

Tidak. Kau salah.

Aku tak ingin selamanya kau lihat sebagai pencuri kotak tawamu. 
Aku tak ingin pula melihat sedihmu dari sebab-sebab bahagiaku.

Kemari. 
Jika kau mau, akan ku ceritakan bagaimana inderaku merasakanmu.

Komentar

Postingan Populer